
Setelah
siswa mampumengidentifikasi dan menginterpretasi pada pertemuan yang pertama,
maka masuk ke Kompetensi Dasar yang berikutnya. Yakni menganalisis isi dan unsur kebahasaan dan mengonstruksikan
teks dengan memerhatikan keduanya. Hal ini insya Allah akan saya ulas
perencanaannya dalam RPP
Teks Laporan Hasil Observasi Daring KD 3.2 Dan 4.2.
siswa mampumengidentifikasi dan menginterpretasi pada pertemuan yang pertama,
maka masuk ke Kompetensi Dasar yang berikutnya. Yakni menganalisis isi dan unsur kebahasaan dan mengonstruksikan
teks dengan memerhatikan keduanya. Hal ini insya Allah akan saya ulas
perencanaannya dalam RPP
Teks Laporan Hasil Observasi Daring KD 3.2 Dan 4.2.
Jadi,
Rencana Pelaksanaan Pembalajaran Bahasa Indonesia yang saya susun ini dibuat
untuk dilaksanakan dalam format daring. Artinya, pembelajarannya dalam kerangka
jarak jauh dengan menyesuaikan situasi pandemi.
Rencana Pelaksanaan Pembalajaran Bahasa Indonesia yang saya susun ini dibuat
untuk dilaksanakan dalam format daring. Artinya, pembelajarannya dalam kerangka
jarak jauh dengan menyesuaikan situasi pandemi.
RPP
ini adalah pertemuan kedua untuk pembahasan teks LHO. Adapun yang pertama,
sudah saya ulas dalam artikel ini: RPP Teks Laporan Hasil Observasi KD 3.1 dan 4.1. Sementara jika yang anda butuhkan adalah contoh RPP Teks Eksposisi, maka bisa klik link ini.
ini adalah pertemuan kedua untuk pembahasan teks LHO. Adapun yang pertama,
sudah saya ulas dalam artikel ini: RPP Teks Laporan Hasil Observasi KD 3.1 dan 4.1. Sementara jika yang anda butuhkan adalah contoh RPP Teks Eksposisi, maka bisa klik link ini.
Nah, berikut ini contoh RPP untuk KD 3.2 dan 4.2 saya sajikan. Semoga bermanfaat.
Tujuan
Pembelajaran
- Siswa mampu menganalisis isi dan aspek
kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi - Siswa mampu mengonstruksi teks dengan
memerhatikan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulisan
Media dan
Bahan
- Bahan yang dibutuhkan guru adalah teks laporan
hasil observasi untuk diinput di media. (Berikut ini beberapa contoh teks yang
mungkin dapat bapak dan ibu gunakan: 3 contoh teks LHO) - Media visual berupa contoh teks yang dikemas
di microblog atau format word/pdf. - Media audio berupa pembacaan teks oleh guru
untuk mengakomodir anak yang memiliki gaya belajar auditori. - Media whatsapp
grup atau google classroom sebagai
pengganti forum kelas.
Baca juga: Media Teks dalam Microblog
Persiapan
Pembelajaran
- Guru mengecek kesiapan kuota dan gawainya
untuk tetap bisa on selama pembalajaran - Guru mengecek kesiapan media belajar dan
bahannya dalam sebuah file yang memungkinkan untuk lebih mudah dibagikan. - Guru mengkondisikan apa-apa yang ada
disekitarnya. Berupa lingkungan dari hal-hal yang berpotensi menimbulkan
gangguan selama proses belajar. - Guru menyusun perintah-perintah instruksional
untuk diberikan sebagai bahan peaknugasan bagi siswanya.
Kegiatan
Pendahuluan
- Guru mengucapkan salam sesuai dengan waktu
salam tersebut disampaikan. - Guru menghangatkan suasana grup dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan ringan yang memberikan stimulus reaksi siswa
dan terhindar dari ketegangan. - Guru melakukan absen terhadap siswa. Bisa
dengan membuat absensi manual di whatsapp
lalu merekapnya secara manual. Namun, agar lebih terotomatiasi, bisa juga
memanfaatkan fitur google form. - Guru membatasi waktu absensi dengan memberikan
ganjaran bagi yang terlambat. Hal ini penting untuk membangun suasana tatap
muka meski pembelajaran dilakukan dalam mode jarak jauh. Waktu 15 menit. - Guru melakukan sedikit ulasan tentang
pembahasan sebelumnya dan menjelaskan materi apa yang akan dibahas pada hari
ini berikut dengan tujuannya. Penyampaiannya bisa dengan memanfaatkan audio voice note.
Kegiatan
Inti
- Guru mengirimkan teks laporan hasil observasi
yang sudah diolah dalam media yang mudah dibaca oleh siswa. Bisa dalam format
pdf, word, atau gambar. Selain itu, untuk mengakomodir siswa yang menyenangi
gaya belajar auditori, bisa juga dibuatkan dalam bentuk media audio seperti podcast atau rekaman suara biasa. (Video
bisa jika kuota siswa memungkinkan) - Guru memberikan kepada peserta didik instruksi
untuk menganalisis isi dengan pertanyaan 5 W dan 1 H atau menyesuaikan sesuai
konteksnya. Apa? Dimana? Kapan? Siapa? Mengapa? Dan bagaimana? Kegiatan ini
dilakukan dalam format diskusi. Sekaligus diskusi juga soal unsur kebahasaan
yang terdapat di dalamnya. - Guru
menjelaskan bagian atau struktur yang membangun teks LHO. Lalu meminta siswa
untuk melakukan analisis teks yang diberikan. Mana yang termasuk definisi umum,
deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat. Jawaban mandiri, siswa bisa mengirimkannya
melalui japri(jaringan pribadi) atau jalur lain diluar forum grup. Beri tenggat
waktu kepada siswa. - Setelah semua siswa mengumpulkan, barulah guru
menjelaskan isi dan struktur yang benar kepada peserta didik. Peserta didik
diminta untuk membandingkan dengan hasil pekerjaannya - Setelah diberi penjelasan, guru memberikan tugas
untuk menyusun teks hasil laporan observasi sesuai dengan struktur dan isi yang
telah dijelaskan. Topik yang ditugaskan didasarkan dari tugas guru sebelumnya
yang meminta agar siswa mencari objek-objek atau tempat menarik disekitarnya.
Kegiatan
Penutup
- Guru memberi sedikit kesimpulan soal pertemuan
yang sudah dilaksanakannya. - Guru memberikan apresiasi bagi siswa yang
terlibat aktif dalam grup seraya mendorong keaktifan siswa.
Penilaian
- Pengetahuan:
penilaiannya dapat menggunakan keaktifan siswa
dalam diskusi dengan guru. - Sikap: penilaiannya dapat diambil dari sikap
yang dilakukan siswa di dalam grup. - Keterampilan:
dapat
diambil dari cara siswa mengeksperesikan diri melalui tuturan bahasa yang
disampaikannya selama berkomunikasi di dalam grup.
Catatan
RPP tentunya sesuatu yang sangat kondisional. Bapak dan ibu guru bahasa Indonesia di berbagai belahan bumi nusantara tentu saja memiliki konteks kelas yang berbeda satu sama lain. Baik dari latar ekonomi, sosial, budaya, maupun agama.
Oleh karena itu, sangat mungkin apa yang saya buat ini tidak cocok. Atau, kalaupun cocok, perlu ada revisi dan penyesuaian. Jangan di gunakan mentah-mentah.
Di daerah perkotaan dengan tingkat ekonomi menengah ke atas, tentu lebih ideal menggunakan media audio visual. Di daerah pemukiman yang terpencil dan tak ada sinyal, tentu mungkin yang efektif adalah modul.Saya pribadi mengajar di daerah yang tidak kota namun tidak juga dapat dikatakan terpencil. Pertengahanlah.
Tapi terlepas dari itu semua, mudah-mudahan RPP Teks Laporan Hasil Observasi KD 3.2 dan 4.2 Daring ini dapat bermanfaat. Aamin.