Kamu tentu tahu, dalam pertandingan sepakbola, yang dicari adalah kemenangan. Untuk mencapai kemenangan, sebuah timnya mestinya tak melulu fokus pada pola penyerangan yang kreatif. Pola pertahanan dalam sepakbola yang kokoh juga harus diperhatikan.

Bahkan dalam sepakbola modern, bebebapa tim besar kerap lebih fokus menguatkan pola pertahanannya ketimbang penyerangan untuk bisa menang. Salah satu yang terkenal adalah sistem pertahanan parkir bus ala Jose Mourinho yang sempat sukses bersama Chelsea pada medio 2004-2007. 

Pada prinsipnya, tujuan utama membuat pola pertahanan dalam sepakbola dalah menjaga pemain lawan agar tidak sanggup menembus lini pertahanan. Dengan demikian, mereka akhirnya kesulitan dalam menciptakan peluang dan mencetak gol. Gawang jadi aman dari kebobolan.

Tentu saja, hasil akhir yang diharapkan dari membuat pola pertahanan ini adalah kemenangan. 

Tim-tim sepakbola biasa mengaplikasikan pola pertahanan ketika tim mencari hasil imbang atau sudah dalam posisi unggul. 

Jenis Pola Pertahanan Sepakbola

Dalam sepakbola modern, ada beberapa jenis pola pertahanan dalam permainan sepakbola yang biasanya digunakan untuk mencapai tujuan. Diantaranya:

1. Pola Man to Man Marking

Pola ini diwujudkan dalam bentuk menempatkan setiap pemain bertahan untuk menjaga individu per individu lawan. Jadi, fokusnya adalah orang.

Pemain bertahan yang ditunjuk ditugaskan untuk mengawal secara khusus satu pemain lawan agar tidak bisa leluasa bergerak. Baik dalam melakukan pergerakan tanpa bola maupun saat membawa bola.

Hanya saja, tugasnya hanya mengawal sampai batas tengah lapangan pertahanan. Jika penyerang lawan mundur jauh melewati garis tersebut, maka itu sudah bukan lagi tugasnya. Biasanya, pelatih menerapkan pola ini jika menanggap permainan individu-individu musuh punya skill yang mumpuni dan berbahaya jika diberi ruang.

2. Pola Zone Marking

Berbeda dengan man to man, pola zone marking memusatkan perhatian seluruh pemain bertahan untuk menjaga areanya masing-masing. Dengan demikian, fokusnya adalah zona.

Setiap pemain bertahan diberikan zonanya masing-masing untuk dipertahankan dari serangan lawan. Tugasnya adalah memastikan lawan tidak berlama-lama mengolah bola di zonanya. 

Agar pola ini efektif, setiap pemain harus disiplin dengan tugasnya. Mereka juga mesti saling berkomunikasi dengan baik untuk saling menutup zona satu sama lain jika ditinggalkan.

3.Pola Kombinasi

Pola ini adalah gabungan dari kedua pola sebelumnya. Dalam satu waktu pertandingan, para pemain bertahan fleksibel dalam melakukan perubahan pola dari zone marking ke man to man marking atau sebaliknya.

Pilihan pola kombinasi ini sangat cocok jika penyerang-penyerang lawan menggunakan pola permainan yang kreatif. Dimana para penyerang bergerak liar dari satu area ke area lain yang berpotensi membuat kacau lini pertahanan. 

Dengan demikian, pemain bertahan mulanya menerapkan pola man to man, bisa seketika berubah fokus menjaga zona ketika penyerang lawan bertukar-tukar pos. Tentu saja, pelatih punya kewenangan untuk hal ini.

Nah, itulah tujuan utama membangun pola pertahanan dalam sepakbola beserta pola yang bisa digunakan untuk mewujudkannya.

Categorized in:

Tagged in: