Salah satu materi PAI kelas 10 adalah materi meneladani perjuangan dakwah Rasululllah Saw di Madinah. Ada banyak keteladanan dalam kisah Nabi Saw pada fase perjuangan di Madinah ini.

Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw. di Madinah
A. Memahami Perjuangan Dakwah Nabi Muhammad saw.
1. Hijrah, Titik Awal Dakwah Rasulullah saw. di Madinah
Hijrah secara bahasa artinya berpindah. Adapun dalam pembahasan ini, hijrah didefinisikan sebagai berpindahnya Rasulullah saw. dan para sahabatnya dari Makkah ke Yastrib (Madinah).
Peristiwa hijrah merupakan titik awal dakwah Rasulullah yang baru. Ketika di Makkah, beliau tidak memiliki kekuasaan pemerintahan, sehingga dalam dakwahnya beliau ditekan oleh kaum kafir Quraisy. Adapun di Madinah beliau memiliki kekuasaan pemerintahan, sehingga beliau lebih leluasa dalam melaksanakan dakwahnya.
2. Faktor-faktor yang Membuat Rasulullah Hijrah ke Madinah
- Merupakan perintah Allah Swt.
- Dakwah di Makkah sudah tidak berkembang
- Masyarakat Madinah memberikan kekuasaan pemerintahan terhadap beliau
- Penyiksaan dan pemboikotan yang dilakukan kafir Quraisy terhadap kaum muslim
B. Substansi Dakwah Nabi saw. di Madinah
Substansi adalah inti atau pokok. Dalam hal ini, inti dakwah Nabi Saw. di madinah adalah:
1. Membina Persaudaraan antara Kaum Anśar dan Kaum Muhajirin
Kaum Muhajirin adalah sebutan bagi pengikut Rasulullah saw. yang hijrah dari Mekah ke Madinah. Adapun kaum Anshar adalah penduduk Madinah yang menolong Nabi dan para sahabatnya.
Strategi Nabi mempersaudarakan Muhajirin dan Anśar adalah untuk mengikat setiap pengikut Islam yang terdiri atas berbagai macam suku dan kabilah ke dalam suatu ikatan masyarakat yang kuat, senasib, seperjuangan dengan semangat persaudaraan Islam.
2. Membentuk Masyarakat yang Berlandaskan Ajaran Islam
Di Madinah, Nabi saw. membentuk masyarakat dengan berlandaskan islam. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang disatukan dengan pemikiran, perasaan, dan peraturan yang sama. Dalam hal ini, beliau menjadikan islam sebagai asas dalam bermasyarakat.
Dalam pelaksanaanya beliau mengaplikasikan beberapa hal, yaitu:
- Kebebasan beragama
- Melaksanakan setiap hukum islam
- Menerapkan prinsip-prinsip kemanusiaan
3. Mengajarkan Pendidikan Politik, Ekonomi, dan Sosial
Selain mengajarkan ahlak dan ibadah, beliau saw. juga mengajarkan urusan-urusan keduniaan. Beliau mampu menggabungkan aspek keduniaan dan keakhiratan menjadi sebuah sinergi yang begitu brilian. Pengaruh beliau hingga saat ini masih terasa oleh seluruh kaum muslim di dunia.
C. Strategi Dakwah Nabi di Madinah
Sebagai seorang pemimpin dan politisi, Nabi Saw. membuat berbagai strategi untuk mencapai tujuan yang beliau inginkan. Diantara strategi tersebut ialah:
1. Meletakkan Dasar-Dasar Kehidupan Bermasyarakat
Sesampainya di Madinah, Nabi Muhammad saw. segera meletakkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat. Dasar-dasar kehidupan bermasyarakat yang dibangun Nabi adalah seperti berikut:
- Membangun masjid
- Membangun ukhuwah Islamiyah
- Menjalin persahabatan dengan pihak-pihak lain yang nonmuslim
2. Melakukan Politik Luar Negeri dengan Negara Asing
Politik luar negeri islam adalah dengan dakwah dan jihad. Ketika suatu kaum/Negara sudah beliau dakwahi agar masuk islam atau tunduk kepada aturan islam dengan membayar jizyah, dan mereka menolak juga menentang keras islam maka kaum tersebut akan diperangi oleh Rasulullah saw.
Hal inilah yang dialami oleh kaum Quraisy. Mereka terus menentang keras dakwah Nabi. Sehingga akhirnya terjadilah peperangan antara kaum muslimin dengan kaum kafir Quraisy, diantaranya:
- Perang Badar
- Perang Uhud
- Perang Ahzab
Selain itu Nabi Muhammad juga memerangi musuh-musuhnya selain kaum Quraisy, diantaranya adalah dalam:
- Perang Hunain
- Perang Tabuk
- Perang Mu’tah
3. Surat Nabi Muhammad saw. kepada Para Raja
Genjatan senjata antara Nabi Muhammad saw. dan musyrikin Quraisy telah memberi kesempatan kepada Nabi Muhammad saw. untuk melirik negeri-negeri lain sambil memikirkan cara berdakwah ke sana. Salah satu cara yang ditempuh Nabi Muhammad saw. adalah dengan berkirim surat kepada raja-raja, para penguasa negeri-negeri tersebut.
Di antara raja-raja yang dikirimi surat oleh Nabi Muhammad saw. adalah raja Gassan, Mesir, Abisinia, Persia, dan Romawi. Tidak satu pun dari raja-raja tersebut menyambut dan menerima ajakan Nabi Muhammad saw. Semuanya menolak dengan cara yang beragam. Ada yang menolak dengan baik dan simpati dan ada pula yang menolak dengan kasar sepert yang dilakukan oleh Raja Gassan. Ia tidak sekadar menolak, bahkan utusan Nabi Muhammad saw. ia bunuh dengan kejam.
4. Penaklukan Mekah
Orang-orang Mekah telah membatalkan secara sepihak Perjanjian Hudaibiyah. Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw. segera berangkat ke Mekah dengan 10.000 orang tentara. Tanpa kesulitan, Nabi Muhammad saw. dan pasukannya memasuki Mekah dan berhala-berhala di seluruh sudut negeri dihancurkan. Setelah itu Nabi berkhutbah memberikan pengampunan bagi orang-orang Quraisy. Akhirnya Makkah pun berada dalam kekuasaan dan pemerintahan islam.
Nah itulah berbagai peristiwa di Madinah yang menjadi dasar materi meneladani perjuangan dakwah Rasulullah Saw di Madinah. Semoga bisa bermanfaat.