Materi keenam yang dibahas dalam pelajaran bahasa Indonesia kelas 7 semseter genap adalah materi tentang Menjadi Pembaca Efektif. Materi Menjadi Pembaca Efektif bahasa Indonesia ini sangat penting dibekali kepada siswa untuk meningkatkan minat baca sekaligus memahami dan menguasai teknik membaca efektif . 

Nah, dalam tulisan ini, saya akan coba membagikan materi tentang Menjadi Pembaca Efektif bahasa Indonesia kelas 7 berdasarkan buku teks resmi yang dikeluarkan oleh Kemendikbud.  Semoga ini dapat membantu Anda semua.

Materi Menjadi Pembaca Efektif Bahasa Indonesia

Materi yang akan kita bahas kali ini cakupannya cukup lumayan banyak. Mulai dari pengertian Menjadi Pembaca Efektif, jenis, unsur, langkah merangkum, struktur dan contoh dari komentar serta rangkuman buku.

Pengertian Membaca Efektif

Salah satu tujuan utama dari membaca adalah untuk memperoleh banyak pengetahuan dan pemahaman dari bacaan. Namun, ada hal penting yang harus diperhatikan dalam aktivitas membaca, yaitu keefektifan membaca. 

Membaca efektif adalah proses membaca dengan cepat dan memahami bacaan dengan baik.

Pasalnya, bukanlah membaca efektif jika sekadar dapat membaca dengan cepat, tetapi tidak dapat memahami isi bacaan dengan baik. Sebaliknya, apabila kita dapat membaca dengan pemahaman penuh, tetapi kecepatan bacaan kita sangat lambat, dapat dikatakan bahwa kita membaca dengan tidak efisien.  

Jenis Bacaan (Buku) 

Secara garis besar buku yang kita baca dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu buku fiksi dan buku nonfiksi. 

Buku fiksi

Buku fiksi berisi gagasan/ide/perasaan penulis yang bersifat fiktif imajinatif. Buku fiksi perlu kita baca untuk menambah wawasan, memupuk minat baca, dan memupuk kreativitas kalian. 

Buku Nonfiksi

Buku nonfiksi merupakan buku yang memaparkan ilmu pengetahuan baik secara teknis maupun secara populer.

Unsur-Unsur Buku 

Unsur buku dibedakan tergantung jenisnya, yakni buku nonfiksi dan buku fiksi. Berikut penjelasannya:

Unsur Buku Nonfiksi yang dapat dikomentari

  1. Bagian cover buku
  2. Rincian subbab buku
  3. Judul subbab
  4. Isi buku
  5. Cara menyajikan isi buku
  6. Bahasa yang digunakan
  7. Sistematika

Unsur Buku Fiksi yang dapat dikomentari

  1. Bagian cover buku
  2. Rincian subbab buku
  3. Judul subbab
  4. Tokok dan penokohan
  5. Tema cerita
  6. Bahasa yang digunakan
  7. Penyajian alur cerita

Langkah-Langkah Merangkum Buku

Rangkuman disebut juga sebuah ringkasan. Rangkuman adalah hasil menyarikan semua gagasan gagasan pokok/intisari suatu karangan atau buku menjadi bentuk yang ringkas atau pendek. Rangkuman tidak boleh mengubah ide pokok (gagasan pokok) teks aslinya

Berikut panduan praktis merangkum buku berdasarkan gagasan pokok

  1. Bacalah informasi umum buku, seperti judul, pengarang, penerbit. Jika berupa artikel, catat nama pengarang, nama media, tanggal terbit.
  2. Ketahui secara umum isi buku melalui daftar isi dan kata pengantar.
  3. Buku yang baik memiliki susunan berpikir yang terurai dengan baik dalam bab dan subbab. Setiap subbab dijabarkan ke dalam paragraf. Setiap paragraf memiliki satu pemikiran utama.
  4. Berdasarkan butir (no. 3) maka kita dapat merangkum bacaan dari pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam setiap paragraf. Lihat kembali pelajaran di kelas 7 tentang gagasan utama dan Gagasan rincian.
  5. Merangkum bacaan dapat dilakukan dengan menyusun pokok pikiran atau gagasan utama setiap paragraf

Langkah merangkum dengan pemetaan pikiran

  1. Tulis judul di tengah-tengah kertas dan beri gambar yang sesuai untuk memudahkan mengingat judul tersebut.
  2. Buat cabang utama terkait topik tadi misalkan apa definisi mind map, bagaimana otak bekerja, apa itu kesuksesan, latihan apa yang bisa dilakukan dan bagaimana aplikasinya.
  3. Teruskan dengan membuat cabang-cabang utama lainnya dan gunakan warna berbeda.
  4. Ingat beri label setiap cabang hanya dengan kata kunci saja. Semakin sedikit semakin baik. Kalian mencatat bukan untuk menghafal melainkan untuk memahami dengan bahasa sendiri.
  5. Selanjutnya dari tiap cabang buatsub cabang untuk hal-hal yang saling berhubungan.
  6. Gunakan garis-garis lengkung dan alur yang nyaman buat. Tidak ada aturan khusus dalam membuat peta pikiran.
  7. Jika ada hal-hal yang berhubungan pada sub yang berbeda, Kalian bisa menarik garis sebagai pengingat adanya kaitan antara kedua hal tersebut.

Membuat Komentar Buku

Mengomentari isi buku sebenarnya adalah bagian dari kegiatan membuat resensi buku. Adapun hal-hal yang bisa dikomentari pada buku fiksi dan nonfiksi dipaparkan berikut.

Membuat Buku Nonfiksi

  • Langkah untuk dapat menilai buku nonfiksi adalah dengan membaca buku yang akan dinilai. Saat membaca, jawablah pertanyaan berikut:
  •  Apa judul dan tema buku?
  •  Apa bidang ilmu yang dibahas dalam buku?
  •  Apa garis besar isi buku? Apa isi tiap bab?
  •  Apakah buku ditunjang oleh gambar/foto, ilustrasi, tabel. grafik? Apakah cukup membantu memperjelas?
  •  Bagaimana penulis merinci menjadi subbab buku? Apakah sistematika mudah diikuti?
  •  Apakah bahasanya mudah dipahami?
  •  Bagaimana penulis membuka dan mengakhiri tulisannya?

Membuat Buku fiksi

  • Langkah untuk dapat menilai buku fiksi adalah dengan membaca buku yang akan dinilai. Saat membaca, jawablah pertanyaan berikut:
  •  Bagaimana judul dan tema dikembangkan? Apakah ada keunikan?
  •  Bagaimana pengarang mengembangkan latar cerita?
  •  Bagaimana pengarang mengembangkan tokoh dan watak tokoh?
  •  Bagaimana pilihan kata yang digunakan pengarang?
  •  Apakah kalimat-kalimatnya memiliki keunikan dan kekuatan untuk membangun cerita?
  •  Tokoh mana yang paling kamu sukai dan mengapa?

Struktur Komentar Buku

Berikut bagian struktur komentar terhadap buku.

  1. Data buku
  2. Info singkat tentang terbitan/edisi
  3. Ringkasan cerita
  4. Tanggapan penulis tentang cerita
  5. Penilaian terhadap buku
  6. Data/info penulis

Contoh Komentar terhadap Buku Disertai Strukturnya

DATA BUKU

BUKU KUMPULAN DONGENG

BULAN KUNING

Kumpulan Dongeng Bobo Ke-23

PT Penerbit Sarana Bobo

48 Halaman

INFO SINGKAT TTG TERBITAN/EDISI

Bulan Kuning adalah buku Kumpulan Dongeng Bobo ke-23. Di dalamnya ada sekitar 20-an dongeng. Salah satu dongengnya yang menarik adalah “Sang Prabu dan si Petani”.

RINGKASAN CERITA

“Sang Prabu dan si Petani” menceritakan tentang seorang raja yang tersesat di hutan. Terpisah dari seluruh punggawa yang mengawalnya. Raja berjalan sendiri dan sampailah di persawahan. Di situ Raja bertemu dengan seorang petani sederhana di gubugnya. Si Petani tidak mengenalnya sebagai rajanya.

TANGGAPAN PENULIS TTG CERITA

Kisah ini tentu saja menjadi menarik. Pada awalnya Raja tidak berterus terang bahwa dia adalah raja. Dalam percakapan mereka, kita mengetahui betapa si petani yang sederhana itu bersikap selalu ramah dan baik hati kepada setiap tamu yang baru dikenalnya. Dia bukan sengaja bersikap ramah dan baik karena dia tahu sedang berhadapan dengan rajanya….

PENILAIAN TERHADAP BUKU

Meski dongeng ini pernah dimuat di majalah Bobo, tetapi masih menarik ketika dibaca. Apalagi kini dongeng-dongengnya diilustrasi dengan gambar-gambar indah penuh warna sehingga suasana dongengnya amat terasa.

DATA PENULIS

(Iss/Tim Anak,)

Sumber: Kompas, 26 Oktober 2003

Contoh Kutipan Rangkuman Buku Fiksi

Nono ketakutan. Kenapa dia tersesat di dalam sebatang pohon kenari. Padahal dia hanya ingin mengambil sepedanya yang tersandar di sana. Ada anak berkulit hitam misterius yang memancingnya ke sana? Nono ingin keluar. Tapi di dalam pohon itu, membentang dunia berbeda. Dia tiba di zaman Belanda!

Setelah itu, Nono bertemu dengan gadis bermata biru cantik yang bisa berubah menjadi burung kenari. Nono harus berperang melawan gerombolan Semut Hitam. Nono ingin sekali kembali ke rumah kakek buyutnya yang nyaman di Wlingi. Tapi sulit dia bisa kembali karena dia harus memimpin sebuah perang mencekam di dunia misteri itu. Berkat kegigihannya Nono bisa mengalahkan semua rintangan di dunia misteri dan kembali ke dunia nyata dan kembali ke rumah nenek buyutnya.

Contoh Komentar terhadap Buku

Contoh komentar buku nonfiksi

Contoh 1

Dari judulnya saja buku ini sudah mengundang selera untuk membaca. Pemberian judul “ Karena Buku Senikmat Susu” benar-benar unik. Penulis ingin menunjukkan bahwa kegiatan membaca bisa setara dengan kenikmatan minum susu. Buku ini ditulis dengan sistematika yang runtut sehingga sangat mudah dipahami. Contoh-contoh melakukan penumbuhan minat baca dituliskan secara rinci sehingga pembaca bisa dengan mudah melakukan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang digunakan sangat segar sehingga dari awal sampai akhir tidak bosan untuk membacanya

Contoh 2

Membaca buku ini senikmat minum susu persis seperti judulnya. Masalah minat baca yang sangat teknis dikemas dalam bentuk cerita tentang seorang anak yang bernama Alif. Cerita tentang anak yang sangat gandrung membaca di awal buku ini menjadikan pembaca tertarik begitu memulai membaca. Penulis ingin menunjukkan bahwa kegiatan membaca bisa dibina sejak kecil dengan cara-cara yang mudah dan mengasyikkan.  Bahasa yang digunakan dalam buku ini komunikatif. Buku ini memberikan contoh-contoh yang cukup banyak sehingga sangat praktis bagi orang yang akan memupuk minat baca anak-anaknya. dari awal sampai akhir tidak bosan untuk membacanya

Contoh komentar buku fiksi

Buku ini menunjukkan fantasi yang berwarna lokal Indonesia. Penulis Indonesia membuat cerita fantasi berbau lokal dengan rinciannya yang unik. Membaca Anak Rembulan, siapa pun akan mendebat pendapat itu dan meyakini: waktunya anak negeri unjuk gigi. Sangat lokal, fantastik, dan tak terlupakan.

Saya senang bisa membaca lagi karya terbaru Djokolelono. Imajinasinya sangat kuat membangun plot cerita fantasi lokal yang nggak kalah keren dengan fantasi asing

Contoh komentar dengan disertai ringkasan

Buku: Anak Rembulan (Negeri Misteri di Balik Pohon Kenari) Anak Rembulan:

Negeri Misteri di Balik Pohon Kenari

Penulis Djokolelono

Penerbit Mizan (Mizan Fantasi)

Cetakan I, Agustus 2011

Tebal 350 halaman ISBN 978-979-433-637-3

Saya senang bisa membaca lagi karya terbaru Djokolelono. Imajinasinya sangat kuat membangun plot cerita fantasi lokal yang nggak kalah keren dengan fantasi asing Tokoh utama Nono, digambarkan sesuai stereotipe novel Djokolelono, yang saya temukan sejak novel Getaran (Balai Pustaka, mungkin? Tahun jebot lah), yaitu sosok smart Boy, tipikal juara kelas, atau ketua kelas, kebanggaan ortu, dan memiliki kemandirian yang mengalahkan even mahasiswa jaman sekarang. Nggak percaya? Well, For starter, Nono yang kelas 5 SD sudah dibolehkan dan mampu naik kereta api sendirian pulang kampung. Dan kemampuan karatenya cukup mumpuni untuk melawan empat preman kelas standar, bahkan bisa mengajari seorang kesatria di era time-travelnya!

Kalo nggak gitu, bukan bukunya Djokolelono, hehehehe! 

Kemampuan yang berlebihan ini, memang cukup standar di masamasa 70an. Selain level kemandirian seorang anak di masa lalu memang lebih tinggi daripada anak-anak sekarang yang terbiasa hidup enak, tahun 70an adalah juga masa di mana kebudayaan menerima konsep: anything is possible! Manusia bisa mendarat di bulan. Superhero membanjir di benak kultur pop, negara-negara juragan baru bermunculan, seiring minyak menjadi komoditi utama yang menjanjikan kemakmuran, keberlimpahan. Masa-masa optimistis, tak heran konsep bocah jagoan bisa diterima. 

Untuk zaman sekarang, memang agak kurang realistis. Apalagi trend 90-an ke sini, di tengah depresi ekonomi dunia dan ancaman ‘kiamatkian-dekat’, sosok protagonis banyak muncul dalam konsep anti-hero.

Dan satu lagi ciri masa lalu yang dibawa kembali ke masa kini oleh sang Maestro, adalah penggunaan tokoh utama kanak-kanak. Di novel ini, ada empat tokoh sentral yang dimainkan anak-anak, yaitu Nono, Saarce, Trimo, dan Sang Ratu Merah dari Kerajaan Tlaga Harum. Coba tengok, gak usah jauh-jauh, di fikfanindo ini, ada berapa buku fantasy yang tokohnya anak-anak? Hanya segelintir. Kebanyakan fikfan lokal bertokoh pemuda atau pemudi dengan range usia 17 sampai 20-an tahun, kira-kira sesuai rentang usia penulisnya.

Di buku ini, aroma petualangan yang sangat kuat. Di kehidupan nyatanya, Nono gemar bertualang naik sepeda pamannya, menjelajah, mampir sana-sini. Pengarang jadi banyak kesempatan untuk menguraikan berbagai elemen petualangan itu, sampai soal pabrik tahu segala bisa diceritakannya.

Ngelantur? Syukurnya tidak. Semua pada porsi yang pas dan cukup diperlukan untuk menghidupkan cerita.

Demikianlah materi menjadi pembaca efektif kelas 7, semoga bermanfaat.

Categorized in:

Tagged in: