Matapendidikan,- Sumber daya alam adalah berbagai hal yang tedapat di alam semesta dan dapat digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia.

Ketika menciptakan manusia, Sang Maha Kuasa juga menciptakan alam semesta yang memiliki berbagai khasiat dan daya untuk dapat dimanfaatkan manusia dalam menunjang kehidupannya.
Baik yang terdapat diatas permukaan bumi, maupun yang tersembunyi dibaliknya. Baik sumber daya alam yang bersifat biotik (berasal dari kehidupan makhluk hidup), maupun yang bersifat abiotik (berasal dari non makhluk hidup).
Karena sifatnya yang merupakan hak preogratif sang Maha Kuasa, maka setiap wilayah bisa jadi berbeda-beda potensinya. Ada yang kaya dengan barang tambang, ada yang kaya dengan kesuburan kualitas tanah, ada yang kaya dengan potensi air melimpah ruah, dan banyak lagi.
Manusia dengan segala kebutuhannya dapat memanfaatkan berbagai potensi sumber daya alam untuk kehidupannya. Termasuk, tatkala manusia hendak membangun sebuah bangunan negara. Pada konteks kenegaraan, bahkan layak jika kita menyebut bahwa sumber daya alam adalah modal bagi sebuah negara yang hendak membangun eksistensinya.
Setidaknya, ada beberapa alasan yang mendukung pernyataan bahwa sumber daya alam adalah modal utama pembangunan. Apa saja? Berikut ulasannya.
Pertama, sumber daya alam gratis untuk dimanfaatkan
Jika anda sebagai individu pernah berjualan, maka umunya barang yang anda jual ada harga modalnya. Jika anda berjualan bakwan seharga seribu rupiah, modal per-bijinya bisa jadi sekitar 500-600. Begitu juga jika anda berjualan baju seharga 100 ribu. Untuk berjualan baju tersebut, sebelumnya anda mungkin harus mengeluarkan modal sekitar 60 atau 70 ribu.
Hal yang berbeda jika barang yang anda jual adalah sumber daya alam. Sumber daya alam tak ada harga modalnya selama belum ada yang menyentuhnya.
Air bisa anda keruk gratis jika anda mau berjualan air. Begitu juga dengan minyak, batubara, dan berbagai barang tambang. Mengambil manfaat dari berbagai hal tersebut tak membutuhkan biaya modal. Termasuk, ketika menjualnya.
Paling-paling yang dibutuhkan biaya eksplorasi dan distribusinya saja. Sementara barangnya sendiri sejatinya gratis dan tinggal ambil saja. Itu ‘milik’ alam.
Dengan demikian, kegiatan memproduksi dan menjual sumber daya alam semacam itu merupakan praktik yang sangat menguntungkan.
Negara-negara yang menyadari potensi besar dari sumber daya alam yang ada didaerahnya tentu semestinya serius dalam menggarap sumber daya alam yang ada. Sehingga pada gilirannya memiliki nilai ekonomi dan hasilnya dapat berkontribusi bagi pembangunan.
Kedua, sebagian sumber daya alam adalah ‘produk’ yang dibutuhkan semua orang
Jika negara serius dalam mengelola sumber daya alam, negara tersebut berpotensi untuk maju. Karena selain gratis, sumber daya alam juga jelas pasarnya. Pembelinya pasti ada.
Mengapa demikian? Hal ini karena sebagian sumber daya alam adalah bahan dasar yang dibutuhkan oleh seluruh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Contoh saja air dan minyak. Adakah yang tidak membutuhkan air dan minyak? Semua orang pasti membutuhkannya. Otomatis, jika ada satu pihak atau industry yang berhasil mengelola sumber daya alam semisal minyak dan air, pasti mereka akan cepat kaya.
Pembeli mereka di level hilir adalah seluruh umat manusia. Semua membutuhkan air dan minyak.
Namun, pengelolaan sumber daya alam dengan ketinggian manfaat semacam ini tidak selayaknya dikelola oleh individu atau industri swasta. Namun, sebaiknya dikelola oleh negara.
Mengapa saya berpandangan demikian? Hal ini karena jika dikelola oleh swasta, orientasi pengolahannya pasti hanya mencari untung belaka?
Padahal, sebaiknya hal-hal seperti air dan minyak yang merupakan hajat hidup orang banyak, dapat mudah diakses manfaatnya oleh seluruh manusia dengan harga yang murah.
Sumber-sumber ala mini semacam ini sebaiknya dikelola langsung oleh negara dengan orientasi ketahanan dalam negeri. Negara mengelolanya agar memastikan seluruh rakyat punya akses yang tak begitu sulit dengan sumber daya alam tersebut.
Dengan demikian, rakyat tak terbebani terlalu berat dengan biaya-biaya membeli produk sumber daya alam yang sebenarnya ada dibawah tanah tempat tinggalnya sendiri.
Ketiga, sumber daya alam dapat menjadi sumber pendapatan negara dari negara lain
Sumber daya alam yang ada disatu negara, sangat mungkin berbeda dengan di negara lainnya. Masing-masing negara umumnya memiliki potensi kekayaan sumber daya alam yang berbeda.
Dalam kasus Indonesia, Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah. Sebagian sumber daya alamnya tak dimiliki oleh negara lain.
Hal ini adalah salah satu peluang bagi negara untuk melakukan transaksi ekonomi dengan negara lain.
Jika kalian melihat betapa banyaknya orang-orang kaya di timur tengah, maka umumnya mereka adalah para juragan yang mengelola berbagai sumber daya alam dan bertransaksi dengan pengusaha lain diluar timur tengah yang jauh dari akses sumber daya alam.
Mereka memanfaatkan potensi yang ada dari sumber daya alam yang ada didaerahnya.
Sayangnya, keadaan yang terjadi di Indonesia nampaknya belum seperti itu. Sumber daya alam justru banyak dikuasai oleh asing atau aseng. Sehingga yang menikmati gurihnya bisnis sumber daya alam bukanlah orang Indonesia sendiri yang dititipi amanah menjaga tanah nusantara.
Di beberapa daerah bahkan, masyarakat sekitar tempat produksi sumber daya alam, alih-alih kaya raya malah menjadi pesakitan di rumahnya sendiri. Tentu saja ini sesuatu yang ironis.
Mudah-mudahan kondisinya segera berubah.