Hai! Sahabat matapendidikan.com, kali ini kami akan sajikan materi Sosiologi kelas 10 bab 1. Seperti baisa, untuk memudahkan sahabat semua dalam memahami materi bab satu kami bagi menjadi beberapa, bagian sebagai berikut.
Part 1. Pengertian Dan Ruang Lingkup Sosiologi
Part 2. Pendekatan, Fungsi, Tujuan, Metode Penelitian, Dan Perspektif Sosiologi
Part 3. Lahirnya Sosiologi
Part 4. Masyarakat Sebagai Sistem Sosial Yang Dinami
PENDEKATAN, FUNGSI, TUJUAN, METODE PENELITIAN, DAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI
Pendekatan Sosiologi
Dilihat dari segi pendekatan sosiologi menurut Drs. Kuswanto ada dua ciri khas, yaitu bersifat komparatif dan bersifat holistik.
Pendekatan komparatif, yaitu pendekatan yang melihat manusia dengan pandangan yang luas, tidak hanya masyarakat yang terisolasi atau hanya dalam tradisi sosial tertentu saja.
Pendekatan holistik, yaitu suatu pendekatan berdasarkan pendapat bahwa masyarakat itu dapat diselidiki sebagai keseluruhan, sebagai unit-unit yang bersifat fungsional, atau sebagai sistem-sistem tertentu. Sosiologi mencoba mencakup keseluruhan ruang lingkup dari segala sesuatu yang berhubungan dengan kemanusiaan sampai kepada generalisasi-generalisasi.
Fungsi Mempelajari Sosiolog
Ada empat fungsi mempelajari sosiologi, yaitu sebagai berikut.
- Dengan mempelajari sosiologi, kita akan dapat memahami peran kita, baik sebagai individu maupun kelompok masyarakat.
- Sosiologi membantu kita untuk mampu mengkaji perkembangan budaya dalam masyaarkat.
- Dengan bantuan sosiologi, kita akan semakin memahami pola norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
- Kita sebagai generasi penerus, mempelajari sosiologi membuat kita lebih tanggap, kritis, dan rasional menghadapi gejala-gejala sosial masyarakat
yang makin kompleks dewasa ini, serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap setiap situasi sosial yang kita
hadapi sehari-hari. - sosilogi membantu kita dalam menganalisa konflik sosial.
Metode Penelitian Sosiologi
- Metode Kualitatif
Metode penelitian berdasarkan mutu suatu objek penelitian. dalam sosiologi penelitihan kualitatif membantu dalam menafsirkan makna suatu fenomena sosial. - Metode Kuantitatif
Mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan menggunakan skala, indeks, tabel, dan formula. Termasuk dalam metode ini adalah metode statistik di mana gejala-gejala masyarakat dianalisis
Perspektif Sosiologi dan Hubungan Sosiologi Dengan Ilmu Lain
Dalam menganalisa sosial-masyaarkat kita harus
tentukan dulu mata siapa yang akan kita pilih untuk mengkaji suatu fenomena sosial. Mata disini analogi dari yang lebih umum dikenal pradigma. Terdapat beberapa paradigma dalam sosiologi, yaitu sebagai berikut.
- Paradigma Teori Interaksionis
Memusatkan perhatian terhadap interaksi antara individu dengan kelompok, terutama dengan menggunakan simbol-simbol, antara lain tanda, isyarat, dan kata-kata baik lisan maupun tulisan. - Paradigma Teori Evolusionis
Paradigma utama dalam sosiologi yang memusatkan perhatian pada pola perubahan dan perkembangan yang muncul dalam masyarakat yang berbeda untuk mengetahui urutan umum yang ada. - Paradigma Teori Fungsionalis
Melihat masyarakat sebagai suatu jaringan kelompok yang bekerja sama secara terorganisir dan memiliki seperangkat aturan dan nilai kelompok atau lembaga yang melaksanakan tugas tertentu secara terus-menerus sesuai dengan fungsinya yang dianut oleh sebagian besar anggotanya. - Paradigma Teori Konflik
Teori ini datang dari karl mark, yang memandang bahwa konflik terjadi akiat adanya kesenjangan ekonomi atara kelas sosial. mark membagi klas sosial menjadi dua kelompok yakni borjuis (sebagai indetifikasi kelompok pemegang kapital) dan ploretar (sebagai kelompol kelas bawah atau mereka yang dipekerjakaan para kelompok kapital)
lmu pengetahuan dibagi atas dua kelompok besar, yakni kelompok ilmu-ilmu alam (natural sciences) dan kelompok ilmu-ilmu sosial (social sciences). Ilmu-ilmu alam secara khusus mempelajari fenomena fisik, meliputi antara lain fisika, kimia, biologi, astronomi, dan geologi.
Sedangkan ilmu-ilmu sosial mempelajari fenomena nonfisik, yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan perilaku manusia. Karena fenomena nonfisik itu sangat luas maka ruang lingkup ilmu-ilmu sosial pun sangat luas, meliputi psikologi (ilmu tentang perilaku manusia individu), sosiologi (ilmu tentang perilaku kelompok), politik (ilmu tentang pengendalian pemerintahan dan administrasi negara), ekonomi (ilmu tentang produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa), dan antropologi (ilmu tentang manusia, kebudayaan, bahasa, evolusi, dan sebagainya).