Is a blog that discusses website design and also shares some interesting tutorials for everyone. Make free templates and premium templates for all.
Mata Pendidikan

Materi Proposal Bahasa Indonesia Kelas 11: Pengertian, Jenis, Bagian, Sistematika, Unsur Kebahasaan

Materi kelima yang dibahas dalam pelajaran bahasa Indonesia kelas 11 adalah materi tentang proposal. Materi proposal bahasa Indonesia ini sangat penting dibekali kepada siswa karena banyak kegunannya jika sudah dikuasai.


Nah, dalam tulisan ini, Saya akan coba membagikan materi tentang proposal bahasa Indonesia kelas 11 ini berdasarkan buku teks resmi yang dikeluarkan oleh Kemendikbud. Semoga ini dapat membantu Anda sekalian.

Materi Proposal Bahasa Indonesia

Materi yang akan Kita bahas kali ini cakupannya ada lumayan banyak. Mulai dari pengertian proposal, jenis proposal, bagian-bagian penting dalam proposal, sistematika proposal, dan tentu saja contoh proposal.

Pengertian Proposal

Proposal merupakan rancangan kegiatan yang dituliskan dalam bentuk rancangan kerja yang akan dilasanakan.

Dengan kata lain, isi yang tertulis dalam proposal bukanlah sesuatu yang basa-basi, namun sesuatu yang serius. Dalam artian, ditulis untuk digunakan. Maka dari itu, pembuatannya juga harus jelas dan rinci agar mudah dijalankan.

Jenis-Jenis Proposal Berdasarkan Tujuan

Ketika Anda membuat proposal, maka sudah semestinya dimulai dari tujuannya. Apa tujuan Anda membuat proposal? Ketika sudah jelas jawabannya, maka Anda bisa mulai beralih kepada proses perancangan proposal.

Bahkan, pilihan tujuan proposal berdasarkan jenisnya ini juga akan sangat berpengaruh terhadap isi proposalnya. Setidaknya, jenis-jenis proposal ini adalah sebagai berikut:

1. Proposal Penelitian

Proposal penelitian adalah proposal yang durancang dan disusun untuk mempersiapkan suatu rencana penelitian.

Proposal penelitian ini penting ditulis oleh peneliti agar bisa disampaikan kepada pihak-pihak terkait. Diantaranya adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas penelitian, orang-orang yang dianggap mampu membantu jalannya penelitian, hingga orang yang akan menjadi pendana bagi kegiatan penelitian.

2. Proposal Kegiatan

Proposal kegiatan adalah proposal yang berisi rancangan serta detail kegiatan yang akan dilaksanakan. Proposal ini dibuat oleh penyelenggara suatu kegiatan secara rinci mulai dari pra-kegiatan, kegiatan, hingga pasca kegiatan berlangsung.

Jika Anda adalah anak OSIS atau ekstrakurikuler yang sering melangsungkan kegiatan, maka membuat proposal semacam ini sangatlah penting, bahkan wajib.

Proposal ini berguna bagi Anda. Selain akan menjadi panduan dalam beraktivitas, juga dapat diberikan kepada orang-orang yang berhubungan dengan suksesnya acara. Mulai dari pembina, penanggung jawab organisasi, pemilik tempat yang diminta izinnya, atau perusahaan yang diajak kerjasama sebagai sponsor.

3. Proposal Bisnis

Proposal bisnis adalah proposal yang isinya berupa rancangan bisnis yang akan dijalankan. Isinya menggambarkan secara umum tentang bisnis, mulai dari latar belakang, modal, konsep bisnis, hingga prospek dari bisnis tersebut.

Umumnya, proposal bisnis dibuat dalam rangka mencari investor atau pemodal yang memungkinkan untuk memberikan bantuan dana untuk memulai atau membesarkan bisnis. Para pebisnis yang mencari modal mesti membuatnya sebagai saran penjelasan bagi calon investor atau calon pemodal.

4. Proposal Proyek

Proposal proyek adalah proposal yang berisi rancangan proyek yang akan dikerjakan. Isinya berupa konsep, kebutuhan dalam proyek, dan berbagai hal yang berhubungan dengan proyek.

Namun dari keempat jenis proyek berdasarkan tujuannya ini, yang dibahas dalam materi proposal bahasa Indonesia untuk kelas 11 hanyalah 2 yang pertama. Yakni proposal penelitian dan proposal kegiatan.

Hal ini karena kedua proposal itulah yang paling mungkin bersentuhan dengan siswa di sekolah. Jadi, keduanya mesti mampu dibuat oleh siswa-siswa. Terutama yang berminat pada kegiatan penelitian atau tergabung dalam organisasi sekolah seperti OSIS atau ektrakurikuler tertentu.

Sistematika Proposal atau Bagian Proposal

Sistematika proposal atau bagian proposal adalah hal-hal yang penting dan terdapat dalam sebuah proposal. Keberadaan bagian-bagian ini bersifat inti dan berguna ketika hendak diberikan kepada pihak-pihak terkait.

Sistematika yang Saya bagikan disini adalah sistematika umum yang lazim digunakan. Dalam pelaksanaannya, mungkin bisa sangat fleksibel sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, dan konteks proposal yang dibuat.

1. Latar belakang

Menjelaskan tentang kejadian, keadaan, atau hal yang melatarbelakangi pentingnya suatu kegiatan atau penelitian dilaksanakan. Hal ini karena biasanya suatu kegiatan atau penelitian dibuat atas dasar adanya kejadian atau keadaan tertentu yang terjadi.

2. Masalah dan tujuan

Bagian ini berisi tentang rincian masalah serta tujuan dari kegiatan. Rumusan-rumusan tujuan yang dibuat harus masuk akal sehingga menarik orang dan dipahami oleh orang yang membaca proposal.

3. Ruang lingkup kegiatan

Ruang lingkup kegiatan berisi tentang batasan kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal ini ditulisakan agar kegiatan yang kelak akan dilaksanakan lebih terfokus dan tidak melenceng dari tujuan kegiatan yang sudah dibuat.

Penulisannya bisa dibuat dalam bentuk pengurain objek-objek kegiatan dan jenis-jenis kegiatan yang akan dilaksanakan.

4. Kerangka teoritis dan hipotesis

Bagian ini dibuat jika proposal dibuat dalam rangka penelitian. Isinya berupa teori atau hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan masalah yang akan kita bahas dalam aktivitas penelitian.

5. Metode

Metode adalah penjelasan tentang metode kegiatan yang akan dilaksanakan. Jika dalam konteks penelitian, maka dijelaskan bagimana metode pengumpulan data, metode penarikan kesimpulan, dan sebagainya.

6. Pelaksana kegiatan

Pelaksanan kegiatan adalah susunan person atau orang-orang yang terlibat dalam kegiatan berikut dengan tugasnya. Dengan kata lain, mereka yang melaksanakan inilah yang disebut dengan panitia.

7. Fasilitas

Fasilitas berupa sarana serta alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan. Semuanya ditulis secara rinci dan terukur.

8. Keuntungan dan kerugian

Bagian ini menjelaskan keuntungan serta kerugian yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan kegiatan. Khusus bagian keuntungan, sangat penting dituliskan karena akan memberikan pertimbangan yang lebih kuat bagi pihak-pihak yang mendapatkan usulan proposal.

9. Waktu dan tempat pelaksaaan

Berisi tentang waktu serta tempat pelaksanaan kegiatan. Jika dilangsungkan dalam waktu yang cukup panjang, maka jelaskan juga kegiatan per-harinya atau rangkaiannya.

10. Anggaran biaya

Anggaran biaya adalah perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam menyukseskan kegiatan. Meski mungkin sulit untuk akurat, namun sebisa mungkin penyusunannya seakurat mungkin.

11. Daftar pustaka

Daftar pustaka adalah sumber-sumber pustaka yang dirujuk, baik buku, artikel, jurnal, dan sebagainya.

12, Lampiran-lampiran

Lampiran berisi hal-hal pendukung yang tidak termasuk dalam bagian utama.

Unsur Kebahasaan Proposal

Dalam proposal, terdapat juga unsur kebahasaan atau kaidah kebahasaan teks proposal yang mesti dipahami. Diantara unsur kebahasaan yang ada dalam proposal antara lain:

1. Menggunakan pernyataan argumentatif

Yakni pernyataan yang sifatnya meyakinkan pembacanya mengenai kebenaran pendapat yang ada dalam kalimat.

Contoh: Perubahan kurikulum adalah momentum terbaik yang untuk berbenah bagi setiap pelaku pendidikan.

2. Menggunakan banyak istilah ilmiah

Istilah ilmiah adalah istilah yang berhubungan dengan bidang keilmuan tertentu.

Contoh: abstrak, hipotesis(penelitian), pedagogic (pendidikan), kultural (sosial), dsbg.

3. Menggunakan banyak kata kerja tindakan

Kata kerja tindakan adalah kata kerja yang menyatakan langkah-langkah kegiatan tertentu.

Contoh:  membaca, mencampurkan, mengawali, dsbg,

4. Menggunakan kata-kata definisi (menyatakan defines)

Yakni kata yang fungsinya untuk mendefinisikan sesuatu.

Contoh: adalah, yakni, merupakan, dsbg.

5. Menggunakan kata perincian

Yakni kata yang fungsinya untuk memberikan perincian atas suatu masalah yang dibahas.

Contoh: selain itu, pertama, kedua, ketiga, dsbg.

6. Menggunakan kata yang bersifat “keakanan”

Yakni kata yang menunjukan sesuatu yang akan atau diharapkan bakal terjadi di kemudian hari.

Contoh: akan, ingin, diharapkan, diinginkan, dsbg.

7. Menggunakan kata yang bermakna denotatif

Yakni kata yang bermakna lugas, tidak ada makna tersembunyi dan bisa pahami maknanya dengan jelas serta terang.

Kriteria Proposal yang Baik

Agar proposal dapat meraih tujuannya sebagaimana mestinya, maka proposal yang dibuat mestilah proposal yang baik. Lantas, bagaimana kriteria proposal yang baik? Berikut ini beberapa kriterianya.

1. Lengkap

Proposal sebisa mungkin menjelaskan seluruh hal yang perlu dijelaskan. Struktur atau sistematika dari proposal sebisa mungkin ada semuanya. Dengan kata lain, tidak ada yang terlewat.

2. Jelas

Proposal juga sebaiknya memiliki kriteria jelas. Dalam artian, bahasa yang digunakan dalam tulisan mampu menjelaskan maksud pembuatan proposalnya. Untuk itu, bagi yang mau membuat proposal, sebaiknya perhatikan unsure atau kaidah kebahasaan dari proposal itu sendiri.

3. Menarik

Proposal yang menarik bukan hanya memperhatikan aspek tulisannya. Lebih dari itu, menyajikan penyajiannya dalam kertas. Baik dalam aspek tata letak, ilustrasi, pemilihan font huruf, dan sebagainya.

Nah, demikianlah materi proposal bahasa Indonesia yang bisa Saya bagikan. Semoga bermanfaat untuk Anda semuanya.

Posting Komentar